Selasa, 24 November 2020

15.51

Lain kali kalau dapat amanah, saat menyampaikan infonya diperjelas lagi ya. Jangan sampai ada yang terlewat dan jangan hanya sesuai prasangkamu saja. Sebab bisa jadi yang berkata 

"Aku gapapa."

 "Aku ga kesepian kok."

 "Aku baik-baik saja."

sebenarnya banyak beban yang menghujam pada jiwa raganya. Coba tengok kanan kiri, barangkali ada yang butuh kamu untuk mendengarkan ceritanya. Memang sih cerita tak selamanya menyelesaikan masalah. Tapi setidaknya cerita mampu sedikit meringankan beban. Jangan hanya ingin didengarkan tapi cobalah mendengarkan.

Sabtu, 21 November 2020

Growth Mindset: Sinetron?

Agak kesel, lagi input data yang segaban-gaban belum disave, ga sengaja ke close dan hilang, monangis aku rasanya hikz. Biar ga spaneng, aku mutusin buat keluar sore diatas balkon menuju senja. Pas uda pulang kerumah, aku mandi trus makan indomi wetkari pake kubis wkwkwk kalorinya jadi nambah lagi dah. :D

"Mas jangan tinggalin aku mas, kenapa kamu tega mau nikah lagi mas? Aku ini posisi hamil."

Telingaku menangkap suara wanita menangis dan mengiba dari arah televisi, hmmm mataku auto memercing.

Emang yak, emak2 tu suka banget ama sinetron di cenel ikan terbang itu. Heran, daridulu aku ga tertarik blas. Udah skeptis duluan. Apaaaaa cerita kok isinya nongas nangis nongas nangis, kek berasa hidup ini banyak orang jahat aja, padahal ya gak juga.

Aku terakhir suka nonton tv tuh dulu jaman2nya extravaganza, ovj sama bioskop trans. Seru banget ih, dulu kartun juga masih banyak heuheuu. Makin kesini, makin tua juga, tontonan2 tv rasanya sedikit banget yg layak ditonton, banyak toxic-nya, kecuali emang langganan channel tv khusus yang mengedukasi ya.

Sadar nggak sih, ketika kita sering liat tontonan yang isinya drama rumah tangga kek gitu, lama kelamaan pikiran kita bisa terbius dengan suasana serupa? Yaaa meski beberapa cerita di kehidupan nyata juga ada yang sama, ya tapi buat apa gituloo? Mending baca atau nonton sesuatu yg insightful untuk membangun hidup/menyelesaikan konflik kita di dunia nyata.

Udah isinya halu, gada positifnya, pun faedahnya, buang2 waktu ngga sih?:(

Di buku "The Millionaire Mindset" dijelaskan lho, bahwa kebiasaan dan perilaku itu sangat dipengaruhi oleh pola pikir (mindset) yg kita miliki.

Data Base >> Pemutaran Ulang >> Tindakan Keseharian

Database disini maksudnya apa2 yg kita input ke otak. Kalo kita sering nonton yg sedih2; yg berantem2; yang jahat; yang durhaka, maka hal2 tersebut akan terekam secara berulang, sehingga melahirkan kebiasaan/perilaku kita dalam keseharian. Kita terlampau sering menerima asupan negatif, sehingga kita bisa terdoktrin seperti itu.

Cobalah kita berpikir lebih jernih lagi untuk membiasakan diri dengan menonton hal-hal yang sifatnya membangun, supaya pikiran kita juga ikut bertumbuh. Dengan itu, akan melahirkan kebiasaan dan perilaku kita yang sifatnya konstruktif.

Gada manusia yang ujug2 ada di posisi atas tuh. Semuanya berawal dari diri kita sendiri, kemauan kita, pemikiran kita, kebiasaan2 yang kita lakukan, lalu tindakan kitalah yang membuktikan untuk step by step maju ke arah positif.

Yahhh, kadang aku juga menyesali diriku sendiri krn dulu sering melakukan hal sia2. Nyesel gt, kenapa ga belajar ini daridulu; kenapa ga nyiapin ini itu daridulu. Surely, ruang bertumbuh kita tuh banyak dipengaruhi lingkungan heuheuuu. But nope, toh masih banyak juga hal positif lainnya yang kita lakukan kemarin, jadi disyukuri dan dinikmati aja~

Medan, 21 November 2020

Rabu, 18 November 2020

Hanya Saja


wahai hati, di dalam dasar nurani mu. apa yang sedang kamu cari? apa yang sedang kamu inginkan? benarkah orientasimu adalah untuk kebaikan mu nantinya? atau hanya untuk memenuhi ekspektasi-ekspektasimu semata?

kamu mengejar sesuatu yang terkadang seringkali membuat dirimu lelah hingga ingin sekali menyerah. namun berkali-kali kau memaksa dirimu untuk bertahan meski kau menentang nuranimu. benarkah ini kebaikan?

wahai hati, kebaikan tidak akan membuat hatimu tak tenang. kebaikan adalah sesuatu yang membawa mu kepada sakinah. layaknya sebuah kejujuran yang membuat tenang orang yang mengatakannya. lalu, sudahkah kau jujur atas dirimu sendiri?

wahai diri, janganlah memaksa. sebab dunia hanya akan membuatmu lelah dan terluka. sebab dunia adalah semu. lalu mengapa kau mengejar sesuatu yang semu? yang pada akhirnya ia akan sirna seiring berlalunya waktu? inikah yang kau inginkan nantinya?

wahai diri, kau lebih memahami dirimu sendiri dibandingkan orang lain. maka jika kau saja tak mau mendengarkan nuranimu, lalu siaoakah yang akan mengasihinya? inikah yang kau inginkan pada akhirnya?

wahai diri, kau sedang tidak berlomba dengan siapapun. maka sudah sepatutnya kau berjalan dengan sekadarnya, bukan dengan berlari yang pada akhirnya membuatmu lelah. penilaian mereka bukanlah tolak ukur baik burukmu, jangan dengarkan penjelasan dari mereka dan jangan bandingkan dirimu dengan yang lain, karena hakikatnya Rabbmu sudah menitipkan yang terbaik di dalam dirimu untukmu. 

wahai diri, berhentilah. pada apa-apa yang membuat mu lelah. komentar mereka, penilaian mereka, umpatan mereka, tatapan mereka, tak sepantasnya menjadikan dirimu menjadi hamba yang tidak tau diri dan tidak tau syukur.

kepadamu, wahai diriku, melembutlah, melembutlah sekali lagi.


-Mereda Dengan tulisan-

Jumat, 13 November 2020

Berkarya!

"ini kaki yummy salah satu penghuni di Rabbani"

Jangan malu berkarya, karena akan selalu ada satu dua tiga empat lima orang yang mengapresiasi karyamu. Akan ada satu dua tiga orang yang tergerak hatinya ketika membaca tulisanmu.

Tulisan-tulisanmu adalah pengingat untuk dirimu sendiri sebelum orang lain. Tetaplah rendah hati, sebab, kebaikan datangnya dari Pencipta. Sedangkan kamu hanyalah perantara antara Allah dengan hamba-Nya.

Namun, namanya karya itu nggak harus langsung bagus. Tetaplah berproses dan teruslah berkarya, menjadikan ladang manfaat bagi diri maupun orang lain.

-Amel 'Aisy-

Rabu, 11 November 2020

Hiruk Pikuk Kehidupan

Hiruk pikuk dunia semakin memuakkan. Ini benar-benar aneh
Ketika sudah lulus sekolah, orang bertanya kau kerja dimana?
Ketika belum bekerja, orang bertanya kau tak bosan kah menganggur terus? 
Ketika sudah bekerja, orang bertanya berapa gajinya? Kerja dimana? Enak gak?
Ketika orang tersebut mengetahui gaji mu semisal dibawah umr, mereka bertanya ; cukup apa gaji segitu? Ga kekecilan?
Ketika resign dari pekerjaan, orang bertanya mengapa kau menyia-nyiakan pekerjaan itu?
Ketika sudah bekerja kembali,  orang bertanya mengapa kau tak kuliah saja?
Ketika kau rencana ingin kuliah, orang bertanya apakah kau membiayai uang kuliah sendiri?
Ketika berangkat untuk pergi beraktifitas menggunakan angkutan umum, orang bertanya mengapa kau tak memakai atau bahkan membeli kendaraan pribadi?
Ketika lajang, orang bertanya kapan kau akan menikah?
Ketika sudah menikah, orang bertanya kapan kau punya anak?

Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang mungkin kita sering temui di kehidupan sehari-hari. Banyak dari kita yang merasa risih. Mau gimana lagi? Pertanyaan tersebut pasti akan terus terlontarkan dari mulut manusia selama kita hidup di dunia.

Ada yang mengatakan, "Selalu melelahkan dan membosankan yaa mendengar pertanyaan berulang yang dimulai dengan kata tanya 'kapan' ataupun 'kenapa' "
Mungkin sekilas terdengar biasa, tapi bisa juga berbahaya. Sejak di landa quarter life crisis, diri ini jadi lebih berhati-hati mengajukan pertanyaan macam itu. Untuk saling menjaga hati, menjaga perasaan, supaya tak ada perasaan yang tersinggung. Bahkan, diam lebih baik bukan?

Kehidupan setiap orang itu berbeda. Dari tingkat permasalahannya, ujiannya, itu pasti beda semuanya.  Dan kita ini tak sama. 

People will never be happy and they’ll never stop talking. FORGET THEM! Fokuslah terhadap apa yang akan kamu capai! Percayakan pada Allah seutuhnya.

Medan, 14.30 WIB -Nov-


Antara Hati dan Do'a



Seringkali kita memendam dalam hati. Ada banyak sekali. Kekaguman, kekecewaan, rasa suka, rasa benci yang tiada tara, dan lain sebagainya. Sehingga terkadang kita sulit mengaturnya. Sesekali hati kita merasa suka, nyaman jika bersama. Namun, sesekali muncul rasa benci bahkan walaupun hanya melintas di pikiran kita. 

Itulah hati. Berbolak - balik sifatnya, kadang tak menentu arahnya. Ketika suatu saat, hati ini teguh terasa. Tapi, ketika diberi godaan sedikit goyah seketika. Hingga berharap hati kita punya saklar perasa. Agar hati ini berkehendak semau kita. Tentu saja, mustahil kan ya?

Maka, ingatlah bahwa hati ini ada yang menciptakan. Dia-lah Yang Maha Mengetahui dalam berbagai keadaan, termasuk dalam hati kita sekalian. Karena Dia paham, bahwa kita tidak bisa menguasai apa yang ada di permukaan diri hingga di hati yang paling dalam. Sudah sepatutnya, kepada-Nya lah kita bersandarkan. Kepada-Nya lah kita kembalikan, segala apa yang kita pendam.

Karena jika kita memendam sendiri, bisa jadi suatu saat rasa itu pergi. Karena jika kita memendam sendiri, tak ada hal yang pasti. Namun, jika kita sampaikan dalam do’a, Dia lah tahu apa yang terbaik untuk kita. Karena kita sampaikan dalam do’a, itu yang akan tercatat di langit selamanya. 

"Jangan simpan seseorang dalam hati, karena hati itu berbolak-balik sifatnya. Simpanlah seseorang itu dalam do’a, karena do’a itu tercatat di langit selamanya. -Ustadz Haron Din"


Surat Terbuka Untuk Kamu

Assalaamu'alaikum 😊
Haloo~
Untuk kamu yang tak sengaja melihat tulisan ini, tolong sempatkan sebentar saja untuk membaca suratku ini.

Aku tidak tahu bagaimana suasana hatimu saat membaca ini. Mungkin kamu sedang dalam suasana yang gembira. Mungkin juga kamu sedang kalut dan sedih. Mungkin juga kamu sedang senang lalu sedih, atau sebaliknya saat membaca suratku ini. Memang sih, suasana hati lebih sulit diprediksi ketimbang prakiraan cuaca di bumi.

Untuk kamu yang sedang gembira, aku mau mengucapkan terima kasih karena sudah banyak tersenyum hingga titik ini. Terima kasih sudah mau menebar kegembiraan yang kamu miliki hari ini. Terima kasih sudah tersenyum cerah secerah matahari pukul 12 siang. Aku harap kamu selalu menebarkan kebahagiaan kepada siapapun dan di manapun kamu berada.

Untuk kamu yang sedang dalam suasana mendung, aku juga mengucapkan terima kasih karena kamu telah bertahan sejauh ini. Terima kasih sudah menjadi orang yang kuat. Satu kata semangat dariku mungkin tak akan mengubah apapun yang sedang kauhadapi sekarang. Mungkin kamu sudah bosan, mungkin kamu sudah lelah karena orang-orang hanya memberi kata penyemangat dan motivasi untukmu dan itu bukanlah sesuatu yang kamu harapkan saat menceritakan kisahmu pada mereka. 

Nggak papa. Nggak cuma kamu yang merasa begitu. Aku pun sering berada di posisi itu: mengharapkan lebih dari sekadar kata-kata penyemangat dan motivasi. Kamu juga menginginkan sesuatu yang lebih dari itu kan?

Mungkin ada saat-saat di mana kamu ingin menyerah, ingin lari dari semua tanggung jawab yang ada di pundakmu. Rasanya mau mundur saja. Nggak kuat, ini terlalu berat, katamu. Menghela napas saja rasanya beraaat sekali. 

Nggak papa, istirahat saja sejenak. Itu adalah hal yang manusiawi, kok :) 

Saat kamu benar-benar penat akan hiruk pikuk dunia, saat kamu merasa butuh bahu untuk menyandarkan semua bebanmu sejenak, pena untuk mencurahkan perasaanmu, tangan untuk menggapaimu di ujung jurang, maka lakukanlah. Istirahatlah sejenak. 

Nggak masalah dari mana kamu harus start lagi. Setiap orang punya garis start dan finish yang berbeda-beda. Bangkit perlahan, jalan perlahan, istirahat lagi, bangkit, jalan, begitu terus sampai akhirnya kamu tiba di garis finishmu. 

Kamu adalah orang yang tegar, aku tahu itu. Di saat kamu sendiri membutuhkan perhatian dan membutuhkan tempat curhat, kamu malah menawarkan diri menjadi tempat curhat bagi teman-temanmu. Disaat dirimu sedang papa dan sedang butuh penyemangat, kamu jugalah yang “nggak papa”-in dan menyemangati teman-temanmu. Terima kasih ya, kamu sudah berusaha tegar hingga titik ini. 

Tapi ... kalau kamu sudah tidak kuat jalan, sudah lelah, seperti kataku tadi, nggak masalah kalau kamu ingin beristirahat sejenak. Selalu ada kemudahan saat kesulitan. Kemudahan selalu beriringan dengan kesulitan, kesulitan selalu beriringan dengan kemudahan. Itulah yang difirmankan Tuhanku. Selalu tengok ke atas, samping kiri dan kananmu, ya :) Teruslah maju meskipun terseok-seok. Aku bangga sama kamu yang berhasil meneruskan langkah meskipun sudah berdarah-darah.

Malam kamis, 11 Nov 2020
*mengisiwaktukosong:D
Semoga bermanfaat teman-teman

-Amelinspiration-

Kamis, 05 November 2020

KONSISTEN


Assalamualaikum kawan...
Kali ini aku mau jabarin tentang konsisten, ada apa dengan konsisten? Aku nulis ini terinspirasi dari beberapa teman yang sharing dan curhat mengenai masalah dan kejadian yang mereka alami.😊

So... dari pengalaman mereka, aku menyimpulkan bahwa masih banyak dari kita yang belum konsisten akan dirinya sendiri, apalagi generasi sekarang yang baru menginjak dewasa (banyak sekali yang mengikuti arus mulai dari gaya hidup, tingkah laku, cara berbicara bahkan yang viral di dunia maya, pokoknya kebanyakan ikut ikutan sampai gak sadar bahkan amnesia siapa dirinya yang sebenarnya)._-

"Consistency is the key✊🏻"

Masuk ke Topik yukπŸ™‚
πŸ‘‡πŸ»
Nah, menurutku "konsisten" itu sesuatu yang kita tanamkan dalam diri yang sifatnya tidak akan berubah dan goyah.
Hampir mirip dengan komitmen, kalau komitmen lebih ke janji sih, janji yang kita tanamkan ke orang lain atau diri sendiri. 😁
tapi mereka saling berhubungan loh, karena konsisten tanpa sebuah janji/komitmen yang kuat itu hanya omong kosong belaka. Kita mudah ngucapkan kata kata konsisten tapi tanpa adanya komitmen dalam diri itu sia sia tanpa aksi nyata dari tindakan kita. Bener gak? πŸ™„ 

Ya, untuk mengaplikasikan konsisten tidak semudah seperti yang diucapkan.
Ketika kita dihadapkan dengan dua pilihan, disitu akan terlihat pendirian kita kuatkah? Atau kita termasuk orang yang plin plan dalam memegang/mengambil keputusan.
Apapun yang terjadi hari ini, kita harus konsisten dengan pilihan dan keputusan yang telah kita ambil.
Yang penting bukan hanya mengambil keputusan yang tepat, tapi juga kegigihan kita untuk tetap konsisten dengan keputusan itu.
Tanpa komitmen yang kuat dan konsisten dalam memperbaiki diri, jangan harap kehidupan kita hari ini dan besok bisa lebih baik dari hari kemarin.

Intinya konsisten dalam diri adalah kuncinya, jika kita tidak  konsisten, maka kita tidak bisa menjadi apa pun. Jika sudah memutuskan menekuni suatu yang kita inginkan atau suatu hubungan, jadilah orang yang konsisten. Jangan pernah terikut oleh arus yang menerjang, Pasti akan berbuah manis nantinya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang tetap pendirian, tanamkan juga komitmen dan tetap langitkan do'a agar keinginan kita tercapai maksimal. In syaa' Allah ^_^
Konsisten dan komitmen saling berdampinganπŸ–€


Sekian teman teman.
semoga bermanfaat untuk aku dan kita semuaπŸ™‚

Wassalam...

πŸ‚

Senin, 02 November 2020

Tentang Diriku πŸ‚

"Kamu tidak akan menemukan diriku pada orang lain, dan kamu tidak akan menemukan orang lain dalam diriku." 

Separuh usia terbuang demi membuat diri
ini mempesona dihadapan orang lain.

Separuhnya lagi terbuang karena 
Kekhawatiran-kekhawatiran yang
Disebabkan orang lain.

Tinggalkan permainan ini
Telah cukup engkau bermain.

~RUMI~

Mulai sekarang jangan membuang waktu untuk hal yg sia-sia. *Motivasi aku, kamu, dan kita.

πŸ‚
#INSPIRASIAMAL
#INSPIRASILANGIT
#DOTHEBEST

Positif Thingking? Mulai Sekarang Juga!

"Dia cantik banget! Jangan jangan operasi plastik ya?"
"Nilai dia bagus? Pasti kemaren dia nyontek tuh."
" Motornya gonta ganti mulu, Halah, pasti cuma rental."
"Bla... bla... bla... bla..."
 xxxkshdiwyeiorurjfk (anggap bahasa Alien:D)

Kawan... pasti banyak banget diantara kita yang pernah berpikiran seperti itu ? Ya kan. Jujur hayo ngakuπŸ˜‚. Karena aku juga salah satunya (Acungkan tangan tinggi-tinggi).😁
Sekarang udah nggak lagi ya, janji in syaa' Allah sekarang nggak berpikir begitu lagi kok.

Bicara tentang positif thingking, sekilas terlihat sepele sih menurut aku, padahal itu bukan hal yang mudah untuk di lakukan, hmmmm...
Mari hilangkan Drama dalam pemikiran kita, 
yah... dunia memang selalu penuh Drama.
Ada kebahagiaan dan kesedihan
Kadang rindu kadang kelabu
Kadang suka dan duka, dan masih banyak lagi.
Kadang sampe pusing aku kenapa begitu_-

Kita bisa karena terbiasa, seperti itu pepatah mengatakan. :)
Mulai sekarang yuk ubah pola pikir kita untuk selalu berpikir positif kepada siapapun.
Pernah denger gak ada hadits yg mengatakan "Allah tergantung prasangka hambanya." So,,, berprasangkalah dengan sesuatu yang baik maka yang baik akan datang pula kepada kita.

Nah, beberapa cara agar kita tetap berpikiran positif yaitu
 • kita harus selalu melihat sisi baiknya, berusaha berada di lingkungan orang orang yg positif *jangan sampai kita bergaul dengan orang toxic people ya.😩
• Hilangkan drama karena drama yang gak baik membuat hidup kita terpuruk bahkan bisa sampai membuat pikiran kacau.
• Banyak tersenyum :)
Selain menyenangkan, "senyum dihadapan saudaramu juga sedekah loh." 
• Membayangkan masa depan yang baik
Contohnya bayangin karir, hubungan, usaha, atau apalah yang membuat pikiran kita lebih fresh dan bahagia.
Dan satu lagi...
"TETAP JADI DIRI SENDIRI YA"
Kalau kita jadi diri kita sendiri, kita gak akan ada pemikiran seperti yg diatas tadi, karena kita sudah bersyukur atas apa yang ada pada diri kita.😊

Selamat Istirahat...
Selamat membaca teman-teman.
Tulisan ini hanya mengisi kekosongan waktu belaka.
Maafkeun kalau rada gak nyambung gitu.😁

Wassalam...

πŸƒ


3 Rumpun Hati, 3 Mantra Kehidupan

1. Apa yang ditakdirkan untukku, akan sampai kepadaku.  2. Jika Aku berbuat baik, maka yang baik akan datang kepadaku.  3. Hidupku dalam gen...