Rabu, 21 April 2021

Tanggung Jawab Iman

Baca dua ayat di atas, Al A'raf: 123 &124, kerasa banget sombong dan self-centered nya Fir'aun jamannya Nabi Musa, apalagi pas pengakuan dirinya sebagai tuhan. Meski begitu, Asiah, istrinya, maasyaallah; Allah beri hidayah keimanan. Sehingga, meski suaminya bejat sedemikian rupa, sama sekali nggak ngaruh ke beliau.
Kalau kata Ustadz Ammar di postingan beberapa hari lalu saat nyeritain kisah Ummu Habibah yang suaminya murtad padahal termasuk generasi awal masuk islam: "Ia punya garis kesholihannya sendiri, tanpa bayang-bayang suami."

Iya, seharusnya demikian; keimanan kita nggak bergantung pada orang lain, juga lingkungan. Meski semua mempengaruhi, tapi tetap saja kita yang bertanggung jawab penuh terhadap keimanan kita.

Semoga Allah Istiqomahkan kita di atas keimanan pada-Nya hingga akhir nanti. Wallahu a'lam.

09 Ramadhan 1442 Hijriyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3 Rumpun Hati, 3 Mantra Kehidupan

1. Apa yang ditakdirkan untukku, akan sampai kepadaku.  2. Jika Aku berbuat baik, maka yang baik akan datang kepadaku.  3. Hidupku dalam gen...