Sabtu, 17 April 2021

Sefruit Malam

Dalam menerima nasihat, manusia bisa punya tanggapan yang macam-macam. Ada yang punya ego tinggi yang kalau di tegur denial dulu, baru setelah itu mikir dan minta maaf. Ada yang nerima langsung pendapat orang lain tersebab kurang percaya diri dengan pendapatnya sendiri, padahal mungkin saja pendapatnya benar. Ada juga si bijak yang asertive, mendengar dulu baru menyampaikan pendapatnya.  

Pertanyaannya, bisakah kita memahami ini? Kadang sih kita suka gak ridho yaa, baik sebagai yang pihak yang menasehati ataupun yang dinasehati.  Tapi sih, kita gak bisa mengeneralis kualitas seseorang secara general. Kan tiap-tiap orang punya kepribadian yang berbeda. Kepribadian itu terbentuk dari mana? Bisa dari keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Jadi, gak fair kalau kita sebagai pihak yang nasehati ataupun menasehati langsung mengeneralis kalau misal kita nasehatin dia langsung terima. Orang lain itu gak sama dengan kita, pun kita gak sama dengan orang lain. So, intinya belajarlah memahami orang lain. Jangan minta terus dipahami tapi lupa untuk saling memahami. Mengalah bukan berarti kalah, tapi semata2 menghormati orang lain yang mungkin berbeda dari kita. Sama2 belajar yaa... 

Setiap orang memiliki kualitas diri yang berbeda beda, bisa jadi yang terlihat biasa saja lebih miliki potensi skill atau kualitas diri yang luar biasa diluar sepengetahuan kita. Be your self !!!

06 Ramadhan 1442 Hijriyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

3 Rumpun Hati, 3 Mantra Kehidupan

1. Apa yang ditakdirkan untukku, akan sampai kepadaku.  2. Jika Aku berbuat baik, maka yang baik akan datang kepadaku.  3. Hidupku dalam gen...