Bukan Masanya

Sekarang aku mulai bisa memahami kenapa makin berumur seseorang, circle pertemanannya semakin mengecil. (Diluar urusan kerjaan)

Itu karena, aku mulai sadar waktu semakin berharga dan frekuensi pum terus berubah pada stage yang saat ini aku berada.

Akhir-akhir ini aku merasa, memang harus lebih bisa memanajemen waktu untuk memilih prioritas apa yang harus dilakukan. 

Hemm .. dan ya pada kesempatan kumpul-kumpul dengan teman dan itu lumayan jarang kulakukan sejak akhir 2017 setelah tamat SMA.

Tiba-tiba ada yang nyeletuk, “amel sekarang nggak mau ngumpul-ngumpul lagi sama kita”. Ujar temanku

Aku cuman respon dengan emot senyuman 😁. Aku tahu mereka hanya bercanda dan hanya sekedar mengungkapkan perasaan mereka.

Ternyata ada temanku yang menjawab “ya..kamu aja gak ada kerjaan, ntar juga tahu kalo udah ditahap yang sama kayak amel, Kita akan mulai memilih sebagai prioritas.”

Hal ini juga berlaku, pada apa-apa saja informasi yang aku terima. Apa yang ku baca, tonton dan dengarkan amat sangat mulai ku filter. Aku akan mudah unfoll atau pun mute seseorang yang menurutku menye-menye bahkan nggak kenal. 

Pada masanya, mulai berpindah pada setiap tahap kehidupan. Itu kenapa aku mulai memfilter secara tidak sadar hal-hal yang dirasa tidak membawa ke tahap selanjutnya.

Jika kamu merasa harus mulai menjauh, tidak apa itu pilihanmu dan aku tahu kamu paham resikonya. 

“Karena kita akan sadar, ini bukan masanya lagi”

Banyak keinginan yang bergejolak, semua kutahan bukan tanpa sebab. Tapi ada amanah dan tanggungjawab yang sudah ada dipundak.

13 Januari 2021