Jumat, 19 Januari 2024
Sekumpulan kontemplasi awal tahun
Tak ada yang bilang menjadi dewasa itu indah dan menjadi anak kecil itu selalu bahagia dengan rekah. Kalau menakar banyak keinginan dalam hidup dengan harapan semua hal akan berjalan sempurna, maka hanya akan lebih banyak menanamkan luka daripada menikmati setiap rute perjalanan dan ujiannya.
Ketika menyadari bahwa hidup seperti berjalan di dalam sebuah labirin takdir yang akan membawa kepada satu tujuan yang pasti, maka ambisi-ambisi, seakan memiliki batas untuk diperjuangkan dan beberapa mimpi seakan memiliki kata cukup hanya untuk dibayangkan saja. Karena beberapa hal yang terlalu dipaksa dengan keras kepala, jika bertabrakan dengan ekspektasi maka hanya akan membenamkan kita ke dalam kekecewaan yang panjang.
----
Menampilkan potongan-potongan hidup dalam ranah sosial, nampak seperti membiarkan orang lain mengunjungi diri tanpa permisi. Seakan-akan tampak menyenangkan atau sebenarnya haus akan rasa peduli? Menjadi hati-hati berhadapan dengan hasrat yang bergejolak tatkala ingin membagikan rasa senang yang sedang dicecap, apakah setiap hati yang melihat akan turut berucap syukur atau malah memantik rasa iri? Pun menjadi lebih tahu diri saat membagikan hal-hal yang membuat sedang sedih, apakah kepedulian sesaat dari orang lain akan menghapus rasa sedih itu? Bukankah Allah yang membuat kita tertawa ataupun menangis? Maka semoga dengan Allah sudah mengetahui segala isi hati itu sudah memberi rasa cukup.
---
Belajar bodoh amat dengan segala perspektif orang lain. Entah mengapa mengerdilkan diri dan seolah tak terlihat pada realita hidup jauh lebih menenangkan daripada menjadi sorotan padahal bukan pahlawan. Hidup rasanya menjadi lebih sesak tatkala mempertimbangkan apa pikiran orang lain tentang kita? Apakah kita sudah cukup baik di mata mereka? Lalu jika sudah baik, apakah kita akan mendapat medali juara? Semestinya segala niat diluruskan hanya untuk mengharap ridha Allah. Jika sudah dirasa benar dan tidak merugikan siapa-siapa dalam urusan pekerjaan, maka mau apa dikata orang, untuk apa kita pusingkan? Mari belajar kuat dan percaya kepada diri sendiri.
Jumat, 19 Januari 2024 10.59 wib
3 Rumpun Hati, 3 Mantra Kehidupan
1. Apa yang ditakdirkan untukku, akan sampai kepadaku. 2. Jika Aku berbuat baik, maka yang baik akan datang kepadaku. 3. Hidupku dalam gen...
-
Sore tadi tiba-tiba sendu. Keinget orang-orang yang selama ini hadir, datang dan pergi, silih berganti. Setiap mereka punya kisah menarik de...
-
Alih-alih merasa pesimis, kita akan selalu dipertemukan dengan kesempatan baru, orang baru, dan segala alasan yang membuat kita merasa optim...