Jumat, 21 Mei 2021

" Aku kira kita yang Istimewa "


Hidup ditanah yang damai. Memiliki segala kekayaan. Juga bisa menentukan nasibnya sendiri.
Bukan negeri yang penuh dengan peperangan. Bahkan tinggal dirumah sendiripun bisa di usir pergi.

Aku kira kita yang paling istimewa.
Membuka jendela pagi menyaksikan mentari pagi. Berjalan di tengah malam, menyaksikan gemerlap bintang.
Bukan negeri yang penuh dengan ketakutan disana-sini. Tak ada mentari pagi, apalagi bintang di malam hari. Hanya ada asap yang membumbung tinggi.

Tapi istimewa di mata manusia bisa jadi berbeda di mata Tuhan. Mereka yang rela mati membela negerinya selalu ada tempat lebih istimewa dibumi dan dilangit.
Nyawa mereka pergi. Tapi namanya terus abadi. Bukankah tak ada keluhuran paling abadi selain mempertahankan diri sendiri dan orang disekitarnya dari kerusakan?

Kita memang hidup nikmat. Tapi mereka memiliki kesempatan untuk hidup terhormat. Kita memang hidup laksana ditaman surga. Tapi bisa jadi mereka lebih dekat untuk menggapai surga sesungguhnya. 

Cukup ingat kata Bung Karno "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel".

Doa terbaik dari kami. Untuk kedamaian dan perdamaian saudara kami di Palestina.

-sastramelangit-
Medan, 22 Mei 2021.

Sabtu, 01 Mei 2021

C.A.P πŸ–€

Aku pengen gandeng tangan kalian bareng-bareng berjuang. Pengen ngajakin lari bareng ngelewatin jalan yang tepat.

Caraku memang masih kurang, strategiku pun belum cukup. Tapi, semoga aku, kamu dan kita selalu diberi banyak kekuatan.

Aku adalah seorang manusia yang penuh kekurangan, maka ayo kita saling mengisi :)

Di penghujung ini, semoga kebersamaan kita menuai hasil yang positif. Semoga bisa saling memberi pengaruh baik.

Iya, jangan sendiri sendiri.


Iya, kalian kan istimewa
Put, cipul ... tetap saling menggenggam ya :)

Medan, 01 Mei 2021


Detik-detik Terakhir Ramadan.

Jika engkau mencintainya tak mungkin engkau rela melepasnya tanpa sebuah ungkapan cinta dan kerinduan...

Berkata Ibnu Rojab rohimahulloh "Bulan milik kalian mulai akan beranjak pamit, maka tambahlah amalan (sholihmu). 

Dari hari pertama menatap langit fajar dibulan Ramadhan, sungguh tak ada langit yang lebih Indah selain di bulan penuh berkah.

Aku terseyum, pada Mentari yang terkadang malu-malu menyapaku. 

Burung-burung gereja beterbangan tepat di hadapan ku. 

Alhamdulillah, masih diberi kesempatan menikmati Mentari, menghirup oksigen dan merasakan kenikmatan lainnya. 

Tiada yang tahu, apakah bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan berikutnya. Maka maksimalkan yang ada hingga dititik darah penghabisan. Semoga setelahnya kita termasuk orang-orang yang beruntung. 

Lagi-lagi aku dihadapkan dengan sebuah kepergian:"

𝟀1 𝑅𝒢𝓂𝒢𝒹𝒢𝓃 𝟣𝟦𝟦2 𝐻

3 Rumpun Hati, 3 Mantra Kehidupan

1. Apa yang ditakdirkan untukku, akan sampai kepadaku.  2. Jika Aku berbuat baik, maka yang baik akan datang kepadaku.  3. Hidupku dalam gen...